Menu

Selasa, 21 Februari 2017

Puisi

TANPA PAMRIH



Tatapanmu tajam dan penuh ketenangan
Anggukanmu pelan dan penuh makna
Nasehatmu dalam dan memberi kesan
Pengetahuanmu luas dan memantik pikiran
Amalanmu akan slalu terkesan dalam kalbuku

Padamu selalu ku ingat sebuah nasehat
Amalkanlah setiap ilmu yang kau miliki
Murah senyumlah pada setiap orang terutama yang haus ilmu
Rianglah dalam mengamalkan ilmumu
Ingatlah apa yang sudah kau dapatkan
Hikmah slalu mengikuti perbuatanmu

Pangkut, 14 Februari 2017
Awan1595

Rabu, 15 Februari 2017

Puisi


Teruntuk Ulama

Oh Ulama
Kau tularkan penyakit-penyakit pintar
Kau sebarkan virus-virus semangat
Kau pantik semangat kami
Kau kobarkan gelora api jiwa kami

Oh ulama
Kala mendung mulai melayang di langit nusantara
Kala guntur dan halilintar berkecamuk di langit nusantara
Kala badai dan ombak ganas menghantam nusantara
Kala gempa menggoncang bumi pertiwi dan tsunami menyapu bumi pertiwi
Kau hadir membawa pasukanmu
Kau pimpin barisan-barisan mujahid yang mengikutimu
Kau bantu Ibu pertiwi yang sedang kesusahan ini

Oh Ulama
Tanpa pamrih kau bantu tanah ini
Tanpa lelah kau berjuang untuk tanah ini
Tanpa gentar kau semangati pasukanmu untuk menolong tanah ini
Tiada berita yang tersiar, tiada kabar yang terdengar oleh sang empunya tanah

Oh ulama
kini tanah ini telah kembali subur
Sang empunya tanah sudah kembali duduk

Oh ulama
Perjuangan yang dulu entah sirna kemana
Hasil pejuangan passukanmu tak pernah tersiar serta tersebar
Kini kau dipidanakan, karena menyampaikan keyakinan
Kini kau dijerat oleh sang empunya tanah
Bagai menelan buah simalakama

Oh ulama
Semoga Tuhan menjadi pelindungmu
Semoga Tuhan mengabulkan doa-doamu
Semoga Tuhan meneguhkan hati pasukanmu.
Pangkut, 15 Februari 2017

Abu Salman

Selasa, 14 Februari 2017

Puisi

Pencari Ilmu

Teruntuk para petualang ilmu
Melayang di awan cumulus sampai ke stratus
Menyelam ke dalam palung Sangihe
Untuk menemukan cahaya pengetahuan
Untuk membuktikan hipotesa-hipotesa yang berkecamuk di benak

Teruntuk para petualang ilmu
Tanah nusantara terlalu sempit untuk memenuhi dahagamu
Tanah nusantara teramat kecil untuk menjadi taman bermainmu
Puaskanlah dahagamu di negeri antah berantah
Carilah taman-taman yang penuh dengan harapanmu

Teruntuk para petualang ilmu
Janganlah kau tutup telinga
Janganlah kau pejamkan mata
Janganlah kau enggan melangkah
Ketika nusantara memanggilmu kembali

Teruntuk para petualang ilmu
Tanah nusantara memanggilmu
Tanah nusantara menunggumu
Tanah nusantara menantimu
Nusantara mengharapkanmu
Pangkut, 14 Februari 2017

Awan

Puisi

Ilmu Tanpa Tanding



Inginku ungkapkan rasa
Lelahku rasakan galau
Mentari cemerlang di ufuk barat
Ungkapkan gundah gulana hati

Tanpa otak-ku melangkah
Aral menjadi tak da rasa
Namun siapa sangka
Pelita akal semakin sirna
Arah menjadi buram

Tanda pikir tak lagi jalan
Arah kian tanpa tujuan
Nur semakin meredup
Dalam dinginnya kesepian
Ingin rasa kembali bangkit
Namun beban semakin berat
Galau-ku pada akal-ku
Pangkut, 14 Februari 2017
Awan